Home »
Pendidikan
» Teater Nusantara
Teater Nusantara
Hai... sobat sekalian kali ini saya share Teater Nusantara, kemungkinan ini menyangkut pada tugas di sekolah SMP, simak penjelasannya di bawah ini:
Pertunjukan seni Teater Nusantara muncul di dalam masyarakat karena dua alasan, yaitu sebagai media hiburan dan media pemujaan.
2. Media Pemujaan
Kesenian yang difungsikan sebagai media pemujaan biasanya sangat khas, sesuai dengan karakter tradisi dan kebudayaan komunitas masyarakat yang memunculkan bentuk kesenian tersebut. Pertunjukan teater tradisional sebagai media untuk melakukan pemujaan dan berkomunisasi dengan sesuatu yang dianggap gaib, misalnya dewa, roh nenek moyang, kekuatan alam, atau danyang-danyang. Mereka melakukan pertunjukan sebagai bentuk penghormatan kepada sesuatu yang melindungi dan memberi kekuatan kepada mereka.
Pertunjukan tersebut akhirnya menjadi ritual dan kebiasaan pada masyarakat tersebut. Misalnya, untuk menghormati Dewi Sri, mereka melakukan pertunjukan untuk meminta keberkahan pada tanah dan hasil panen mereka. Contoh lainnya adalah peristiwa sedekah bumi atau bersih desa. Salah satu pertunjukan yang di selenggarakan adalah wayang kulit. Awalnya, pertunjukan wayang kulit digunakan sebagai media pemujaan, tetapi kesenian ini akhirnya berkembang menjadi media syiar (Ketika Islam masuk) dan sekarang lebih banyak ditemui sebagai seni hiburang massa.
Di Indonesia, teater tradisi memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai sarana upacara, sarana hiburan, sarana penyambung sejarah, dan sarana komunikasi
Terimakasih atas kunjungan dan telah membaca Teater Nusantara .
Pertunjukan seni Teater Nusantara muncul di dalam masyarakat karena dua alasan, yaitu sebagai media hiburan dan media pemujaan.
- Media Hiburan
2. Media Pemujaan
Kesenian yang difungsikan sebagai media pemujaan biasanya sangat khas, sesuai dengan karakter tradisi dan kebudayaan komunitas masyarakat yang memunculkan bentuk kesenian tersebut. Pertunjukan teater tradisional sebagai media untuk melakukan pemujaan dan berkomunisasi dengan sesuatu yang dianggap gaib, misalnya dewa, roh nenek moyang, kekuatan alam, atau danyang-danyang. Mereka melakukan pertunjukan sebagai bentuk penghormatan kepada sesuatu yang melindungi dan memberi kekuatan kepada mereka.
Pertunjukan tersebut akhirnya menjadi ritual dan kebiasaan pada masyarakat tersebut. Misalnya, untuk menghormati Dewi Sri, mereka melakukan pertunjukan untuk meminta keberkahan pada tanah dan hasil panen mereka. Contoh lainnya adalah peristiwa sedekah bumi atau bersih desa. Salah satu pertunjukan yang di selenggarakan adalah wayang kulit. Awalnya, pertunjukan wayang kulit digunakan sebagai media pemujaan, tetapi kesenian ini akhirnya berkembang menjadi media syiar (Ketika Islam masuk) dan sekarang lebih banyak ditemui sebagai seni hiburang massa.
Di Indonesia, teater tradisi memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai sarana upacara, sarana hiburan, sarana penyambung sejarah, dan sarana komunikasi
- Sarana Upacara
- Sarana Hiburan
- Wayang orang dari Yogyakarta dan Surakarta yang berfungsi untuk menghibur para tamu yang berkunjung ke Keraton.
- Wayang Golek dari Jawa Barat yang berfungsi untuk menghibur masyarakat di acara pernikahan atau khitanan maupun acara tertentu.
- Teater gambuh dari Bali yang dapat menghibur orang yang sedang melakukan persiapan melakukan acara keagamaan.
- Ludruk dari Jawa Timur yang dapat menghibur dengan banyolan (Lawakan) dan penampilan para pemainnya.
- Lenong dari betawi dengan celotehan ala betawi mampu menghibur warga.
Kriteria menilai sebuah karya seni teater sebagai berikut:
Karakter atau watak dalam suatu cerita adalah pemberian sifat, baik lahir maupun batin kepada seseorang pelaku atau tokoh yang ada pada ceriat. Tiap-tiap pemain harus memerankan watak yang berlainan (jahat, sombong, sopan, sabar, pintar, bodoh, malas, rajin) dan harus menjiwai dan menghayati dengan serius perannya. Penjiwaan ini sangat perlu untuk mendukung suksesnya pementasan teater.
Karya teater merupakan karya seni dan kesenian selalu bersangkutan dengan moral. Pesan moral dapat diketahui melalui amanat dalam suatu cerita yang dipertunjukan. Pesan moral di sini adalah nilai yang terkait dengan akal budi, etika, dan sopan santun. Setiap karya seni memang mengandung nilai moral. Pesan moral yang ada dalam karya teater dapat mengubah perilaku penontonnya. Kalau nilai moralnya tinggi dapat membentuk perilaku penonton yang baik dan positif, tetapi kalau nilai moralnya rendah dapat membentuk penonton memiliki perilaku yang kurang baik. Karya teater tradisi memiliki nilai moral yang sangat tinggi yang pasti baik dan positif bagi penontonnya. Adapun pesan moral dapat dilihat dari ciri-ciri penampilan dari suatu pertunjukan teater sebagai berikut.
Sekian penjelasan tentang Teater Nusantara dari saya, semoga bermanfaat.
- Tema
- Tokoh dan Karakter
Karakter atau watak dalam suatu cerita adalah pemberian sifat, baik lahir maupun batin kepada seseorang pelaku atau tokoh yang ada pada ceriat. Tiap-tiap pemain harus memerankan watak yang berlainan (jahat, sombong, sopan, sabar, pintar, bodoh, malas, rajin) dan harus menjiwai dan menghayati dengan serius perannya. Penjiwaan ini sangat perlu untuk mendukung suksesnya pementasan teater.
- Alur cerita
Suatu cerita dibagi lima bagian/tahap, antara lain:
- Pengantar (tahap perkenalan)
- Penampilan masalah (tahap pertikaian)
- Puncak ketegangan (tahap klimaks krisis)
- Ketegangan menurun (tahap peleraian), dan
- Penyelesaian (tahap penyelesaian)
- Dialog
- Latar atau Setting
- Interprestasi Kehidupan
Karya teater merupakan karya seni dan kesenian selalu bersangkutan dengan moral. Pesan moral dapat diketahui melalui amanat dalam suatu cerita yang dipertunjukan. Pesan moral di sini adalah nilai yang terkait dengan akal budi, etika, dan sopan santun. Setiap karya seni memang mengandung nilai moral. Pesan moral yang ada dalam karya teater dapat mengubah perilaku penontonnya. Kalau nilai moralnya tinggi dapat membentuk perilaku penonton yang baik dan positif, tetapi kalau nilai moralnya rendah dapat membentuk penonton memiliki perilaku yang kurang baik. Karya teater tradisi memiliki nilai moral yang sangat tinggi yang pasti baik dan positif bagi penontonnya. Adapun pesan moral dapat dilihat dari ciri-ciri penampilan dari suatu pertunjukan teater sebagai berikut.
- Anonim
- Improvisasi
- Pentas
- Humor dan Heroik
- Simbolis Karikatural
- Derma Keliling
Sekian penjelasan tentang Teater Nusantara dari saya, semoga bermanfaat.
Terimakasih atas kunjungan dan telah membaca Teater Nusantara .
Post a Comment
-Saran dan Kritik sangat saya harapkan
-Sopan dalam berkomentar
-Jangan berkomentar yang berisi link aktif
-Berkomentarlah sesuai dengan topik yang dibicarakan
-Cukup itu saja. Maaf jika melanggar, saya tidak tampilkan komentarnya.