Home »
Pendidikan
» Seni Rupa Terapan Nusantara
Seni Rupa Terapan Nusantara
Hai..
teman-teman sekarang saya posting tentang Seni Rupa Nusantara, Teman-teman
pasti ingin tahu mari simak penjelasannya di bawah ini:
Karya seni rupa Nusantara adalah karya seni rupa yang berwujud dua atau tiga
dimensi yang memiliki fungsi tertentu dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat
di wilayah Nusantara. Keberadaan seni klasik di Indonesia pada masa sejarah
tampak jelas terlihat pada bangunan rumah-rumah berukir para pendatang yang
masuk ke Indonesia yang sebelumnya berkediaman di Indocina. Sejak adanya
hibungan Indonesia dengan India, lahirlah seni Hindu-Indonesia, terutama di
jawa dan Bali. Peninggalan-peninggalannya hingga kini masih ada, antara lain
Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Penataran.
Bentuk karya seni rupa terapan tersebut, diantaranya terdapat
pada bentuk Transportasi tradisional, Senjata tradisional, Rumah adat, dan Seni
kriya.
- Transportasi
tradisional
Transportasi
yang masih mempertahankan bentuk dan ciri khas tradisionalnya masih dapat
dijumpai di wilayah Nusantara. Misalnya, Perahu, Kereta kuda,
Pedati, dan Becak.
- Perahu
yang digunakan di Nusantara memiliki bentuk dan ragam hias yang beragam.
Keragaman tersebut sebagai akibat perbedaan latar budaya, pengaruh budaya
asing, daya kreasi pembuatannya, dan ketersediaan sumber daya alamnya.
Semua pola hiasnya menggunakan warna, sebagiasn lagi paduan warna dan
pahatan. Sebagian besar perahu tersebut bermotif garis dan bidang, baik
bidang geometrik maupun bidang organik, sebagian lagi bermotif hewan,
tumbuhan, stilasi, pilin berganda, serta motif huruf. Posisi hiasan ada yang
di seluruh bagian kapal, ada yang separuh bagian kapal, atau salah satu
bagian kapal saja. Misalnya, perahu penangkap ikan jenis compreng di Jawa
Barat yang penempatan hiasannya di seluruh bagian kapal.
- Andong,
pedati, dan becak di setiap daerah memiliki pola khas yang sudah menjadi
tradisi dalam menghias andongnya. Motif hiasan dokar di jawa, terutama di
Jawa Timur cenderung memiliki ciri khas khusus yang ditempatkan di
beberapa bagian. Warna hitam mendominasi seluruh bagian dokar dengan motif
hiasan warna cerah. Selain Andong, alat tranportasi konvensional yang
masih banyak dimanfaatkan adalah Pedati. Kendaraan pengankut bertenaga
sapi ini biasanya untuk mengangkut barang dengan beban berat. Jenis
tranportasi tradisional lainnya adalah becak. Becak dapat dijumpai di
jawa, Sulawesi, dan Sumatra
- Senjata
Tradisional
Beragam
senjata tradisional saat ini lebih sering digunakan sebagai peralatan untuk
bekerja. Selain itu, juga digunakan sebagai perlengkapan acara ritual,
perlengkapan pakaian adat, pertunjukan seni tradisional, dan sebagai benda
hias.
- Pedang,
badik, dan pisau tradisional hampir semua jenis senjata menggunakan motif
ular, bunga dan lipan. Hiasan berupa jumbai-jumbai menyerupai rambut
terdapat pada sebagian senjata mandau. Pada sarungnya yang terbuat dari
bahan kayu masih diberi hiasan manik-manik dan bulu burung. Senjata khas
suku dayak Kalimantan ini memang penuh hiasan yang estetik.
- Keris adalah senjata tradisional berujung lancip
dan bermata dua yang merupakan karya asli bangsa Indonesia yang adiluhung.
Termasuk dalam jenis ini adalah senjata kujang dari Jawa Barat. Ragam
hiasyang digunakan bervariasi di setiap daerah. Secara umum motif hiasan
terdapat di setiap bagian keris. Permukaan bilah keris umumnya terdapat
tekstur yang membentuk alur tertentu yang disebut pamor. Warnanya
keperak-perakan karena terbuat dari baja putih. Para empu zaman dahulu
membuatnya dari bahan batu meteor yang sangat langka.
- Rumah Adat
Rumah
adat di Indonesia mempunyai bentuk yang sangat beragam. Jika melihat
bangunan rumah adat di Indonesia secara keseluruhan kita
akan dapat membedakan bangunan rumah adat
tersebut berdasarkan atapnya, ragam hiasnya, bentuk, dan
bahan bakunya.Misalnya, rumah Gadang di
Padang bentuknya memanjang ke samping dan
rumah adat Minahasa bentuknya memanjang ke belakang.
- Seni
Kriya
Seni
kriya dapat dikelompokkan menjadi seni kriya pahat, seni kriya tekstil, seni
kriya anyaman, dan seni kriya keramik.
- Seni
kriya pahat Jenis, bentuk, bahan, dan teknik dalam
seni pahat sangat beragam, dari jenis ukir, patung, dan aneka kerajinan
lainnya. Seni pahat selain menggunakan bahan kayu, juga menggunakan batu,
aneka logam, emas, serta tulang dan kulit hewan.
- Seni kriya Tekstil Keragaman karya seni tekstil bisa dilihat dari
jenis, teknik, ragam hias, dan bahan yang digunakan. Jenis kriya tekstil
di Nusantara bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu karya batik dan karya
tenun:
a. Karya batik
Corak
kain batik setiap daerah beraneka ragam.Corak batik jawa umumnya bergaya
naturalis dengan sentuhan warna-warna yang
beragam. Corak batik pesisir umumnya menunjukkan adanya pengaruh asing.
Pekalongan merupakan penghasil batik yang terkenal dan termasuk dalam
golongan batik pesisir. Daerah batik bercorak pesisir yang lain adalah Madura,
Tuban, dan Cirebon. Batik daerah ini didominasi perpaduan warna yang kontras,
seperti merah, kuning, cokelat, dan putih. Sedangkan Batik Solo, Yogyakarta,
dan sekitarnya umumnya menggunakan warna-warna redup, seperti cokelat, biru,
hitam, dan hijau.
Proses pembuatan kain batik dapat dilakukan dengan
teknik tulis, teknik cap, dan teknik lukis. Teknik batik tulis merupakan teknik
yang paling banyak diterapkan di Indonesia. Selain di Jawa, batik juga terdapat
di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan Bali.
b. Karya tenun
Indonesia adalah salah satu negara penghasil tenun
terbesar terutama dalam hal keragaman corak hiasannya. Ada dua jenis tenun,
yaitu tenun ikat dan tenun songket. Yang membedakan keduanya adalah pada teknik
pembuatan dan bahan yang digunakan. Pada songket ada tambahan benang emas,
perak, atau benang sutra. Daerah yang terkenal sebagai penghasil tenun ikat,
antara lain Aceh, Sumatra Utara, Sulawesi, Bali, Sulawesi Tengah, Toraja
(Sulawesi Selatan), Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, NTT,
Flores, dan Maluku. Sedangkan penghasil songket yang terkenal, antara lain
Aceh, Sumatra Barat, Riau, Palembang, Sumatra Utara, Kalimantan, Sulawesi,
Bali, Lombok, Nusa Tenggara, dan Maluku. Ragam hias pada kain tenun memiliki
corak motif geometrik, flora, dan fauna mendominasi ragam hias karya tekstil
Nusantara. Kain tenun kebanyakan dipakai untuk selendang, sarung, kebaya, dan
ikat kepala seperti pada pakaian adat.
3. Kriya anyaman Bahannya kebanyakan dari kulit bambu,
batang rotan, dan daun pandan. Bahan-bahan alam lainnya adalah pelepah pisang, enceng gondok, dan serat kayu. Teknik
pembentukan anyaman adalah dengan memanfaatkan jalur lungsi (vertikal), jalur
pakan (horizontal), dan jalur gulungan diagonal). Pembentukan pola motif
anyaman diperoleh dengan cara memanfaatkan perbedaan warna.
4. Kriya
Keramik Bahan dasarnya adalah tanah liat. Benda keramik
dibentuk dengan teknik cetak, lempeng, pijit, dan pilin. Setelah dibentuk,
kemudian diberi hiasan. Jika sudah melalui proses pengeringan, dibakar dengan
suhu tertentu.
Keramik diproduksi untuk benda-benda hias atau benda pakai dengan keragaman
variasi bentuk, misalnya guci, pot bunga, vas bunga, dan sebagainya.
Daerah-daerah penghasil keramik tersebar luas di Nusantara, antara lain
di Yogyakarta, Malang, Cirebon, dan Purwokerto.
Seperti kita ketahui setiap daerah di
Nusantara memiliki potensi sumber daya alam yang berbeda-beda, sangat beragam
dan banyak seperti kayu , rotan , pandan, kulit binatang, tanah liat, bambu,
dan lainnya
Karena
bentuk dari bahan bahan berbeda maka teknik yang digunakan pun berbeda.
Sebagai berikut :
- Teknik Pahat
Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan
dengan menggunakan alat pahat, seperti patung, relief, dan ukir
- Teknik Butsir
Teknik butsir, yaitu mengurang dan
menambah bahan sehingga menjadi bentuk yang diinginkan, misalnya kerajinan
keramik atau gerabah
- Teknik Lukis
Teknik lukis, yaitu membuat karya seni
dengan cara menggoreskan kuas atau peralatan lainnya pada bahan kertas, kain,
kaca, dan kulit. Misalnya, lukisan diatas kain kanvas, lukisan pada kain batik,
dan lukisan kaca.
- Teknik Cor
Teknik Cor, yaitu membuat karya seni
dengan membuat alat cetakan, kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan
sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Misalnya membuat
patung.
- Teknik Las
Teknik las, yaitu membuat karya seni
dengan cara menggabungkan bahan satu ke bahan lain sehingga membentuk karya
seni yang unik. Misalnya, membuat patung kontemporer.
- Teknik Kontruksi
Teknik kontruksi, yaitu menggabungkan
bangunan yang satu ke bahan bangunan yang lain. Misalnya rumah, dan mesin.
- Teknik Cetak
Teknik cetak, yaitu membuat karya seni
dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu. Misalnya, membuat karya seni
keramik dan patung
- Teknik Tempa
Teknik Tempa, yaitu membuat karya seni
dengan cara ditempa (dibentuk) melalui proses pembentukan. Misalnya, membuat
keris, kujang, dang benda-benda perhiasan.
Sekian tentang Seni Rupa Nusantara
dari saya, semoga bermanfaat.
Terimakasih atas kunjungan dan telah membaca Seni Rupa Terapan Nusantara .
+ Komentar + 2 Komentar
mantabh,,.. thanks artikelnya....
Terimakasih zhu cun lee atas Komentarnya pada artikel Seni Rupa Terapan Nusantara@zhu cun leeTrimakasih kembali atas kunjungannya...
Post a Comment
-Saran dan Kritik sangat saya harapkan
-Sopan dalam berkomentar
-Jangan berkomentar yang berisi link aktif
-Berkomentarlah sesuai dengan topik yang dibicarakan
-Cukup itu saja. Maaf jika melanggar, saya tidak tampilkan komentarnya.